Tuesday, February 11, 2020

Pengertian Sistem Akuntansi

pengertian sistem akuntansu, tujuan sistem akuntansi, pengetian dan tujuan sistem akuntansi, pengertian gaji dan upah, formulir dan catatan akuntansi yang digunakan, catatan akuntansi, prosedur penggajian dan pengupahan, laporan gaji dan upah,

Pengertian dan Tujuan Sistem Akuntansi
Sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lain nya, yang berfungsi secara bersama–sama untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem dirancang untuk menangani sesuatu yang berulang kali atau secara rutin terjadi. Penggajian dan pengupahan adalah komponen biaya yang secara rutin terjadi dalam penyelenggaraan perusahaan. Untuk memudahkan pelaksanaan administrasinya maka diperlukan suatu sistem, yaitu sistem akuntansi penggajian dan pengupahan. Dengan adanya sistem akuntansi yang memadai, menjadikan akuntan perusahaan dapat meyediakan informasi keuangan bagi setiap tingkatan manajemen, pemegang saham, kreditur dan para pemakai laporan keuangan lain.
James A.Hall mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan sistem adalah sebagai berikut: “Sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan yang berfungsi dengan tujuan yang sama”
Akuntansi dapat dipandang sebagai suatu proses atau kegiatan yang meliputi proses pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan, pengklasifikasian, penguraian, penggabungan, pengidentifikasian dan penyajian data keuangan dasar yang terjadi akibat dari kegiatan operasi suatu organisasi, dengan cara – cara tertentu. Untuk menghasilkan informasi akuntansi adalah organisasi yang memiliki garis dan staff personel, yang memandang laporan akuntansi sebagai landasan yang melibatkan pendanaan, penginvestasian, dan pengambilan keputusan operasional. Pemakai eksternal meliputi pemegang saham, kreditur, karyawan, analisis keuangan dan agen pemerintah.
Sistem akuntansi merupakan susunan formulir–formulir, catatan- catatan, Prosedur–prosedur, dan alat-alat yang digunakan untuk mengolah data dalam suatu badan usaha dengan tujuan menghasilkan informasi–informasi keuangan yang diperlukan oleh manajemen dalam mengawasi usahanya untuk pihak- pihak lain yang berkepentingan. Dalam hal ini sistem akuntansi mengolah informasi akuntansi, yang dimulai dari merekam data dalam dokumen melalui berbagai sistem pembagian kekuasaan dalam organisasi perusahaan, kemudian data keuangan diproses dalam berbagai catatan akuntansi, sampai dengan informasi disajikan dalam laporan keuangan.
 Mulyadi mengemukakan bahwa : Sistem akuntansi adalah organisasi formulir atau dokumen, catatan dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.
Dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi merupakan suatu prosedur yang digunakan dalam menyampaikan data kegiatan perusahaan terutama yang berhubungan dengan informasi keuangan kepada pihak yang berkepentingan.
Tujuan Sistem Akuntansi
Mulyadi mengatakan tujuan umum pengembangan sistem akuntansi
sebagai berikut :
1.      Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru.
2.      Untuk memperbaiki pengecekan perbaikan intern yaitu memperbaiki tingkat keandalan (reliability) informasi akuntansi dan untuk menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggungjawaban dan perlindungan kekayaan organisasi.
3.      Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada, baik mengenai mutu, ketepatan penyajian maupun struktur informasinya.
4.      Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan dalam catatan akuntansi.
Hal ini berarti akuntan harus memahami bagaimana transaksi diawali, data yang diperoleh dapat dibaca oleh mesin, file komputer diakses dan diperbaharui, data diproses untuk mempersiapkan sebuah informasi dan informasi dilaporkan ke para pemakai internal dan external. Akuntan juga harus memahami catatan akuntansi, prosedur, dokumen pendukung dan laporan keuangan.
Peranan sistem akuntansi adalah untuk membantu menjaga keamanan harta milik perusahaan, meyediakan data akuntansi yang diperlukan tepat pada waktunya, mempermudah dan memperlancar kegiatan perusahaan, dan mengurangi pemborosan serta menekan biaya. Kebutuhan pengembangan sistem akuntansi adalah untuk menyediakan Informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru atau suatu perusahaan menciptakan usaha baru yang berbeda dengan usaha yang telah dijalankan selama ini. Perusahaan biasanya memerlukan pengembangan sistem akuntansi lengkap mengenai sistem akuntansi piutang, sistem akuntansi utang, sistem akuntansi penggajian dan pengupahan, sistem akuntansi biaya, sistem akuntansi kas, sistem akuntansi persediaan, sistem akuntansi aktiva tetap dan sistem akuntansi pokok. Adakalanya sistem akuntansi yang berlaku tidak dapat memenuhi kebutuhan manajemen, baik dalam hal mutu, ketepatan penyajian maupun struktur pengembangan sistem akuntansi untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada sehingga dapat menghasilkan laporan dengan mutu informasi yang lebih baik dan tepat penyajiannya dengan struktur informasi yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan manajemen.
Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern, diperlukan pengembangan sistem akuntansi dalam pengendalian internal hal ini dirancang untuk memberikan jaminan tercapainya realibitas pelaporan keuangan, efektifitas dan efisiensi operasi, dan kesesuaian dengan peraturan yang berlaku. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan akuntansi. Pengembangan sistem akuntansi seringkali ditujukan untuk menghemat biaya. Hal ini memungkinkan perusahaan mengurangi biaya dengan menghapus atau mengurangi pekerjaan – pekerjaan seperti menyimpan persediaan berlebih, menganalisis kebutuhan persediaan, menyiapkan permintaan dan pesanan pembelian dan mengirimkan pesanan pembelian ke pemasok. Oleh karena itu dalam menghasilkan informasi perlu dipertimbangkan besarnya manfaat yang diperoleh dengan pengorbanan yang dilakukan

2.2 Pengertian Gaji dan Upah
Pada dasarnya setiap perusahaan dalam melaksanakan kegiatan usahanya sangat membutuhkan tenaga kerja. Sumbangan yang diberikan oleh tenaga kerja kepada perusahaan dimulai dari menyusun dan merencanakan kegiatan perusahaan, melakukan pengawasan sampai pada tercapainya tujuan. Sumbangan tersebut dapat berupa tenaga kerja, pikiran, pengalaman, dan keahliaan. Sebagai imbalan dari apa yang mereka sumbagka memulai pekerjaan aka memperoleh balas jasa berupa lazimnya disebut gaji dan upah.
Gaji dan upah pada dasarnya sama-sama merupakan imbalan jasa dalam bentuk uang yang dibayarkan atas prestasi kerja kepada perusahaan. Didalam pengertiannya, gaji dan upah adlah berbeda. Gaji adalah imbalan yang diterima oleh pimpinan staff, pegawai tetap atas prestasi yang diberikannya kepada perusahaan sedangkan upah adalah imbalan yang diterima pegawai atau buruh tidak tetap atas prestasi kerja yang diberikan kepada perusahaan. Pengertian penggajian (payroll) sering diartikan sebagai jumlah total yang dibayarkan kepada karyawan untuk suatu periode tertentu. Gaji biasanya dibayarkan untuk pembayaran jasa manajemen, administrasi atau jasa – jasa yang serupa. Tarif gaji biasanya dinyatakan dalam suatu periode bulan atau tahun. Besarnya gaji yang diterima berdasarkan gaji tetap bulanan yang diberikan kepada karyawan tetap atau karyawan yang sedang terikat berdasarkan perjanjian dengan perusahaan.
Menurut Mulyadi : Gaji umumnya merupakan pembayaran atas jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manajer.
Imbalan terhadap karyawan pelaksana baik yang terdidik maupun tidak terdidik biasanya disebut upah (wages) dan tarif upah didasarkan atas jam kerja, mingguan atau borongan. Berdasarkan upah yang diterima oleh karyawan biasanya berdasarkan hasil yang dikerjakan.
Ricky W. Griffen dan Ronald J. Ebert mengatakan bahwa Upah adalah Kompensasi dalam bentuk uang yang dibayarkan berdasar jumlah waktu yang digunakan untuk bekerja
Dalam praktek istilah gaji dan upah sering dipakai secara bergantian. Gaji atau upah pokok seorang karyawan sering ditambah dengan komisi, bonus, pembagian laba, tunjangan kesejahteraan. Bentuk gaji yang dibayarkan biasanya tidak dipengaruhi sistem penggajian yang telah disepakati oleh majikan maupun karyawan, walaupun pembayaran berupa uang tunai, namun dapat saja berupa surat – surat berharga, wesel, pemondokan dan barang atau jasa lainnya.
Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa gaji merupakan balas jasa yang diberikan kepada karyawan yang mempunyai ikatan kerjanya kuat, umumnya diperuntukkan bagi pegawai manajerial dan masa kerjanya lebih panjang. Dalam hal ini gaji dibayarkan secara teratur dalam periode bulanan dan cenderung tetap jumlahnya berdasarkan ketentuan yang berlaku diperusahaan. Sedangkan upah merupakan balas jasa yang diberikan kepada karyawan yang ikatan kerjanya kurang kuat (karyawan pelaksana) berdasarkan waktu kerja setiap hari ataupun setiap minggu berdasarkan produktivitas atau jam kerja karyawan.
Setelah kita mengetahui pengertian dari sistem akuntansi serta pengertian gaji dan upah dari uraian yang telah disebutkan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi penggajian dan pengupahan adalah organisasi, formulir, catatan, dan laporan yang bertujuan untuk memberikan informasi keuangan kepada manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan dalam bidang penggajian dan pengupahan karyawan.
2.3. Formulir dan Catatan Akuntansi yang digunakan
Sistem akuntansi penggajian dalam kesehariannya memerlukan beberapa dokumen yang menjadi alat dalam proses sistem itu sendiri. Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian adalah:
a.       Kartu waktu
Kartu waktu berguna untuk merekam presensi setiap hari, jam berapa karyawan hadir dikantor dan jam brapa pulang dari kantor. Bagi karyawan yang digaji bulanan, kartu waktu ini berguna untuk melihat kedisiplinan karyawan. Karyawan yang sering terlambat dapat terdeteksi dari kartu waktu. Desain kartu waktu yang dipakai oleh karyawan mingguan.
b.      Daftar gaji
Daftar gaji memuat gaji seluruh karyawan. Daftar gaji ini bergunan untuk mengetahui gaji setiap karyawan, termasuk potongan dan pajak penghasilan pasal 21. Selain itu, daftar gaji berguna untuk mengetahui total kas yang harus dikeluarkan perusahaan untuk membayar gaji karyawan.

c.       Slip gaji
Slip gaji memuat rincian komponen gaji. Slip gaji diberikan kepada karyawan agar karyawan dapat mengetahui bagaimana mereka digaji. Informasi detail ini juga berguna apabila ada karyawan yang salah digaji.
d.      Daftar transfer
Daftar transfer berfungsi sebagai surat perintah kepada bank untuk mentransfer sejumlah uang kepada setiap karyawan yang akan menerima gaji.
Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi pengupahan adalah:
a.       Kartu waktu
Kartu waktu berguna untuk merekam presensi setiap hari, yaitu jam berapa mereka hadir dan jam berapa mereka pulang. jika upah didasarkan pada hari kerja, maka kartu waktu ini berguna untuk menghitung upah yang akan diterima karyawan.
b.    Slip upah
Slip upah memuat rincian komponen upah. Slip upah diberikan kepada karyawan agar karyawan dapat mengetahui bagaimana mereka digaji. Informasi detail ini juga berguna apabila ada karyawan yang salah digaji, misalnya ada karyawan yang sudah menikah, tetapi belum mendapat tunjangan nikah, maka karyawan yang bersangkutan dapat memberikan informasi kepada bagian
personalia.
c.       Bukti penerimaan upah
Dokumen ini berfungsi sebagai bukti penyerahan upah kepada karyawan yang bersangkutan. Daftar upah tidak dapat difungsikan sebagai bukti penyerahan upah karena dalam daftar upah tertera upah semua karyawan. Bukan hal yang baik, jika seorang karyawan tahu upah karyawan yang lain.
d.      Daftar upah
Daftar upah memuat upah seluruh karyawan. Daftar upah ini berguna untuk mengetahui upah setiap karyawan, termasuk potongan dan pajak penghasilan pasal 21. Selain itu, daftar upah juga berguna untuk mengetahui total kas yang harus dikeluarkan perusahaan untuk membayar upah karyawan.
e.       Dokumen lain untuk merekam kinerja karyawan
Dokumen yang digunakan untuk merekam kinerja karyawan upah tergantung karyawan tersebut diupah atas dasar apa.

2.4 Catatan Akuntansi
Selain dokumen-dokumen perusahaan juga harus menggunakan catatan akuntansi untuk mencatat setiap transaksi/perkiraan sehubungan dengan penggajian dan pengupahan. Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian dan pengupahan :
a.       Jurnal umum
Jurnal umum digunakan untuk mencatat distribusi biaya tenaga kerja kedalam setiap departemen dalam perusahaan
b.      Kartu harga pokok produk
Catatan ini digunakan untuk mencatat upah tenaga kerja langsung yang dikeluarkan untuk pesanan tertentu.
c.       Kartu Biaya
Catatan ini digunakan untuk mencatat biaya tenaga kerja tidak langsung dan biaya tenaga kerja nonproduksi setiap departemen dalam perusahaan. Sumber informasi untuk pencatatan dalam kartu biaya ini adalah bukti memorial.
d.      Kartu penghasilan karyawan
Catatan ini digunakan untuk mencatat penghasilan dan berbagai potongan yang diterima setiap karyawan. Informasi dalam kartu penghasilan ini dipakai sebagai dasar perhitungan PPh pasal 21 yang menjadi beban setiap karyawan.

2.5 Prosedur Penggajian dan Pengupahan
Prosedur adalah suatu tata cara kerja atau kegiatan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan urutan waktu dan memiliki pola kerja yang tetap yang telah ditentukan. Prosedur dapat dilakukan oleh manusia sepenuhnya, oleh komputer sepenuhnya atau gabungan dari keduanya. Biasanya suatu prosedur meliputi lebih dari satu tugas utama. Siklus pemrosesan data secara lengkap dari suatu perusahaan terdiri dari beragam prosedur yang masing-masing berbeda dari yang lainnya dalam hal jumlah dan urutan langkah.
Menurut Mulyadi Sistem akuntansi penggajian terdiri dari jaringan
prosedur sebagai berikut:
1.      Prosedur pencatatan waktu hadir
2.      Prosedur pembuatan daftar gaji
3.      Prosedur distribusi biaya gaji
4.      Prosedur pembuatan bukti kas keluar
5.      Prosedur pembayaran gaji.
Prosedur – prosedur tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
a.       Prosedur Pencatatan Waktu Hadir
Prosedur pencatatan waktu hadir biasanya dilakukan oleh bagian pencatat waktu dengan tujuan memperoleh catatan kehadiran karyawan, menetapkan besarnya gaji dan upah beserta uang lembur yang harus diterima oleh karyawan lembur berdasarkan banyaknya jam kerja. Pencatatan waktu hadir bisa menggunakan daftar hadir biasa yang ditandatangani oleh setiap karyawan padaa waktu masuk dan pulang atau menggunakan kartu jam hadir yang dicap secara otomatis. Pada daftar kartu hadir dicatat waktu masuk dan waktu keluar karyawan baik pada jam kerja biasa maupun jam kerja lembur. Dari daftar ini ditentukan apakah seorang karyawan akan menerima gaji penuh atau harus dipotong berdasarkan atas absensi uang lembur. Pencatatan waktu kerja dilakukan dengan menggunakan daftar hadir dan waktu kerja. Kartu kerja mencatat jumlah jam kerja karyawan untuk seluruh jam kerja karyawan setiap hari. Catatan ini berfungsi sebagai alat untuk mengawasi catatan hadir yang dapat digunakan sebagai daftar penentuan insentif.
b.      Prosedur Pembuatan Daftar Gaji
Dalam prosedur ini bagian pembuatan daftar gaji membuat daftar gaji karyawan. Data yang dipakai sebagai dasar pembuatan daftar gaji adalah surat keputusan pengangkatan karyawan baru, kenaikan jabatan, pemberhentian karyawan, penurunan jabatan, data – data jam kerja dan jam masuk serta daftar gaji bulan sebelumnya.
c.       Prosedur Distribusi Biaya Gaji
Setelah jam hadir dan jam kerja karyawan dicatat, maka langkah selanjutnya adalah menghitung besarnya gaji dan upah setiap karyawan. Jika gaji dan upah melebihi penghasilan tidak kena pajak maka petugas pembuatan daftar gaji dan upah akan menghitung potongan PPh Pasal 21, demikian juga potongan–potongan lainnya seperti jamsostek, dana pensiun, iuran organisasi dan lain–lain akan dicantumkan daftar gaji dan upah
d.      Prosedur Pembuatan Bukti Kas Keluar
Prosedur ini melibatkan fungsi akuntansi dan keuangan. Berdasarkan daftar gaji yang diterima dari fungsi pembuat daftar gaji, Fungsi akuntansi membuat dokumen bukti kas keluar sebagai perintah pengeluaran kas kepada fungsi keuangan untuk menulis cek guna pembayaran gaji dan upah.
e.       Prosedur Pembayaran Gaji
Prosedur ini melibatkan fungsi akuntansi dan fungsi akuntansi dan fungsi keuangan. Fungsi akuntansi membuat perintah pengeluaran kas kepada fungsi keuangan untuk menulis cek guna pembayaran gaji. Fungsi keuangan kemudian menguangkan cek tersebut ke bank dan memasukkan uang ke amplop gaji. Jika jumlah karyawan perusahaan terlalu banyak, pembagian amplop gaji dan upah biasanya dilakukan oleh juru bayar (pay master).
Menurut Mulyadi sistem akuntansi pengupahan terdiri dari jaringan prosedur sebagai berikut:
1.      Prosedur pencatatan waktu hadir
2.      Prosedur pencatatan waktu kerja
3.      Prosedur pembuatan daftar upah
4.      Prosedur distribusi biaya upah
5.      Prosedur pembuatan bukti kas keluar
6.      Prosedur pembayaran upah.


Prosedur – prosedur tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
a.       Prosedur pencatatan waktu hadir
Prosedur pencatatan waktu hadir bertujuan untuk mencatat waktu hadir karyawan . Pencatatan waktu hadir diselenggarakan oleh fungsi pencatat waktu dengan menggunakan kartu hadir, sehingga dapat diketahui apakah karyawan bekerja di perusahaan dalam jam biasa atau jam lembur, pada umumnya hal ini dengan mengisi daftar hadir karyawan dengan menandatangani setiap hadir atau pulang diisi atau secara otomatis dengan menggunakan mesin pencatat waktu. Hal ini dilakukan untuk menentukan upah karyawan.
b.      Prosedur pencatatan waktu kerja
Prosedur pencatatan waktu kerja diperlukan untuk mengetahui distribusi biaya upah karyawan kepada produk atau pesanan yang menikmati jasa karyawan tersebut. Dalam hal ini waktu kerja dipakai sebagai dasar pembebanan biaya tenaga kerja langsung kepada produk yang diproduksi.
c.       Prosedur pembuatan daftar upah
Dalam prosedur pembuatan daftar upah, fungsi pembuat daftar upah membuat daftar upah berupa surat keputusan mengenai karyawan. Daftar upah sebagai dasar pembuatan daftar upah.
d.      Prosedur distribusi biaya upah
Posedur distribusi biaya upah dimaksudkan untuk pengendalian biaya dan perhitungan harga pokok produk. Biaya tenaga kerja didistribusikan kepada departemen-departemen yang menikmati manfaat tenaga kerja.
e.       Prosedur pembuatan bukti kas keluar
Prosedur ini melibatkan fungsi akuntansi dan keuangan. Berdasarkan daftar gaji yang diterima dari fungsi pembuat daftar gaji, Fungsi akuntansi membuat dokumen bukti kas keluar sebagai perintah pengeluaran kas kepada fungsi keuangan untuk menulis cek guna pembayaran gaji dan upah.

f.        Prosedur pembayaran upah
Prosedur ini melibatkan fungsi akuntansi dan fungsi akuntansi dan fungsi keuangan. Fungsi akuntansi membuat perintah pengeluaran kas kepada fungsi keuangan untuk menulis cek guna pembayaran gaji. Fungsi keuangan kemudian menguangkan cek tersebut ke bank dan memasukkan uang ke amplop gaji. Jika jumlah karyawan perusahaan terlalu banyak, pembagian amplop gaji dan upah biasanya dilakukan oleh juru bayar (pay master).

2.6 Laporan gaji dan upah
Laporan merupakan sarana interaksi yang penting antara suatu sistem informasi dengan pemakai informasi dari sistem tersebut. Penyusunan laporan gaji dan upah merupakan kebutuhan informasi berbagai jajaran organisasi sebagai perbandingan realisasi kinerja dengan yang ditargetkan. Sistem informasi akuntansi diwajibkan menyusun berbagai laporan untuk kepentingan internal, yakni Laporan penilaian efisiensi dan produktifitas karyawan, Laporan dan analisis tingkat kemangkiran dan keterlambatan kerja karyawan, Analisis upah tak langsung menurut biaya, Analisis realisasi biaya gaji dan upah dibandingkan dengan standar atas produk yang dihasilkan, Analisis biaya lembur per departemen, Analisis biaya untuk tunjangan – tunjangan, Laporan biaya komisi penjualan, Berbagai laporan yang bermanfaat bagi perencanaan tenaga kerja, misalnya jumlah karyawan, jumlah jam kerja yang dilalui, tarif gaji dan upah rata–rata, tingkat kemangkiran dan keterlambatan kerja, tingkat perputaran karyawan, ratarata dan total tunjangan karyawan.
Laporan gaji dan upah merupakan alat vital bagi bagian keuangan sebagai pertanggungjawaban tugas–tugasnya kepada atasan, agar atasan dapat mengetahui pekerjaan penggajian dan pengupahan karyawan terlaksana dengan baik. Sistem informasi mengubah data menjadi informasi. Dalam hal ini laporan keuangan dibuat berdasarkan formulir atau dokumen dan catatan akuntansi. Dokumen merupakan alat perekam data transaksi yang pertama, setelah suatu transaksi direkam dalam formulir kemudian dilakukan pencatatan akuntansi dalam catatan akuntansi yang kemudian akan diringkas dalam laporan.