Menggunakan sumber daya untuk meraih keunggulan
Keunggulan
kompetitif perusahaan bisa dibentuk melalui berbagai cara seperti menciptakan
produk dengan desain yang unik, penggunaan teknologi , desain organisasi dan
utilisasi sumber daya manusia. Pengelolaan organisasi atau perusahaan untuk
membentuk keunggulan bersaing melalui cara –cara seperti itu dimasa yang akan datang, akan menjadi tema penting
bagi manajemen , disebabkan perubahan lingkungan ekonomi, politik , dan
teknologi yang cepat dan efek persaingan global yang pada akhirnya
bermuara pada perubahan kebutuhan bisnis.
Perubahan
kebutuhan bisnis adalah perubahan terhadap kualitas produk , desain produk dan
kualitas pelayanan. Oleh
sebab itu, konsep tentang keunggulan kompetitif atau keunggulan bersaing
merupakan salah satu fokus perhatian yang penting dari manajemen , sebagai
upaya meletakkan organisasi atau perubahan pada posisi persaingan pasar yang
lebih kuat melalui kompetensi organisasi yang khas ( distinctive competence )
dibandingkan dengan kompetensi yang dimiliki perusahaan –perusahaan pesaing.
Dalam
kaitan dengan keunggulan bersaing melalui utilisasi SDM, peran MSDM dalam
konteks penciptaan keunggulan bersaing itu adalah, meningkatkan kualitas
kontribusi semua orang dalam organisasi dengan membagikan sumber-sumber
dukungan ( fasilitas, kompensasi ) kepada mereka agar perusahaan mampu
merespons perubahan tuntutan pasar secara efektif.
Dengan
demikian MSDM melalui peran manajer SDM, manajer lini dan para profesional SDM,
harus mampu mempersiapkan, mengelola dan mempertahankan SDM yang memiliki
kemampuan dan komitmen yang tinggi agar mereka mampu memberikan kontribusi
secara optimal terhadap pencapaian tujuan organisasi. Kemampuan bersaing
organisasi melalui SDM berarti meletakkan peran orang dalam perusahaan untuk
selalu melakukan peningkatan kualitas dan inovasi baik terhadap proses, sistem
maupun produk yang melalui cara ini, perusahaan diharapkan mampu mempertahankan,
meningkatkan market share atau memperluas pasar dibandingkan dengan kekuatan
pesaing dalam industri.
Semua faktor keunggulan
untuk bersaing seperti desain produk , teknologi dan organisasi pada akhirnya
bertumpu pada dukungan SDM. Ini artinya, keberhasilan perusahaan tidak hanya
dicapai melalui faktor-faktor keunggulan yang bersifat economic values seperti
kekuatan aktiva tetap dan modal kerja saja, tetapi juga ditemukan oleh
keunggulan kompetitif karyawan sebagai human capital.
Faktor manusia dalam
implementasi strategi untuk menggali peluang-peluang yang profitable dengan
menciptakan keunggulan kompetitif organisasi sangat menentukan. Organisasi
memerlukan tenaga-tenaga manajerial dan tenaga operasi yang capable yang
memiliki visi dan kemampuan inovatif yang tinggi, yaitu menciptakan nilai dan
produk yang berdaya saing tinggi. Dalam hal ini, SDM dipandang sebagai kunci
menuju keberhasilan. Implikasi dari pandangan ini, manajemen harus melakukan
pencarian orang-orang yang mampu, melakukan pelatihan dan pengembangan terhadap
kemampuan itu, dan menciptakan lingkungan kerja atau budaya perusahaan yang
supportive sebagai cara meningkatkan motivasi kerja.
Perubahan-perubahan
mendasar dalam lingkungan bisnis menuntut peran MSDM yang lebih besar,
perubahan sifat penting fungsi MSDM dan departemen SDM. Berubahnya lingkungan
bisnis secara dramatis ditandai dengan bergejolaknya lingkungan bisnis, kondisi bisnis
yang semakin kompleks dan tidak dapat diprediksi dan meningkatnya biaya-biaya
operasi dan tekanan kompetitif menciptakan tantangan bagi organisasi yang ingin
meraih keunggulan kompetitif.
Pesatnya
perkembangan teknologi terutama di bidang informasi dan komunikasi telah memperkecil jarak antar
bangsa. Dengan berkembangnya teknologi persaingan semakin terbuka dan bisnis
semakin kompleks. Permintaan tenaga kerja dengan ketrampilan, pengetahuan, dan
kemampuan tinggi semakin meningkat. Tuntutan ini dapat dipenuhi dengan outsourcing,
education (pendidikan) dan retraining (pelatihan kembali secara kontinyu). Organisasi
menjadi semakin kompleks baik dari segi produk, operasi, teknologi, fungsi bisnis,
dan terobosan-terobosan pasar yang dilakukan.
Aspek-aspek demografi dan ketersediaan
tenaga kerja telah berubah. Respon yang lebih besar telah diberikan pada kekuatan-kekuatan
eksternal (perundang-undangan, peraturan, peradilan, dan
hubungan serikat pekerja). Perubahan lingkungan bisnis yang terjadi mengarah pada
pengakuan pentingnya SDM.