I.
Pengertian Ekonomi Mikro
Mikro artinya kecil, dengan demikian ekonomi mikro boleh diartikan sebagai
“ilmu ekonomi kecil”. Menerangkan arti kata ekonomi mikro dengan cara
mengartikan masing-masing kata secara harfiah tidak akan memberikan penerangan
yang tepat mengenai arti dan konsep ekonomi mikro. Berdasarkan pola dan ruang
lingkup analisisnya, ekonomi mikro adalah satu bidang studi dalam ilmu ekonomi yang menganalisis mengenai bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan
perekonomian. Dalam teori ekonomi mikro permasalahannya dapat dibagi dan
dibedakan menjadi tiga persoalan yaitu:
1. Apakah jenis-jenis barang dan jasa yang perlu
diproduksikan? (What)
2.
Bagaimanakah barang dan jasa yang diperlukan masyarakat akan dihasilkan?
(How)
3. Untuk siapakah barang dan jasa perlu
dihasilkan? (For Whom)
Permasalahan Ekonomi
Mikro, antara lain:
a) Masalah Harga Dasar dan Harga Tertinggi
Krisis ekonomi yang pernah melanda dunia terjadi cukup lama dan diyakini bahwa mekanisme
pasar tidak mampu menyelesaikan masalah ekonomi tersebut. Artinya, keseimbangan
permintaan dan penawaran di pasar tidak tercapai. Pengaruh dari krisis tersebut
adalah melambungnya harga berbagai jenis barang yang di butuhkan oleh produsen dan konsumen.
Salah satu campur tangan pemerintah
dalam permasalahan ini ialah kebijakan pemerintah mengenai harga dasar (floor
price) dan harga tertinggi (ceiling price). Tujuan penentuan harga dasar adalah
untuk membantu produsen, sedangkan harga tertinggi untuk membantu konsumen.
Misalnya, musim panen padi menyebabkan jumlah beras melimpah. Akibatnya, harga
beras turun sehingga para petani mengalami kerugian. Untuk mengatasi masalah
tersebut, pemerintah menentukan harga dasar (floor price) beras untuk membantu
para petani.
b) Meningkatnya Permintaan Beras
Gagal panen akan menyebabkan berkurangnya penawaran
beras sehingga harga beras akan naik. Tingginya harga beras akan menambah beban
hidup masyarakat yang berpenghasilan rendah dan tidak tetap. Untuk mengatasi
pasokan beras ini, pemerintah melakukan program impor beras melalui tender
terhadap beberapa perusahaan swasta nasional dan asing.
c) Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM)
Sehubungan dengan naiknya harga BBM, para pengusaha
angkutan umum bus kota, angkutan kota (angkot), dan taksi mengalami penurunan
pendapatan dan mengurangi laba bagi pengusaha dan para sopir. Untuk
menyesuaikan kenaikan harga BBM tersebut, beberapa pengusaha angkutan umum
menaikkan tarifnya secara sepihak. Tindakan ini tentu sajaakan memberatkan para
konsumen pengguna jasa angkutan. Untuk
mengatasi masalah tersebut pemerintah bersama para asosiasi pengusaha angkutan
melakukan penyesuaian tarif angkutan umum dengan menetapkan tarif resmi bagi
para pengusaha bus kota, angkutan kota dan taksi. Besarnya tarif resmi ini
tentu tidak memberatkan konsumen atau juga tidak merugikan pengusaha angkutan
umum.
d) Masalah Monopoli
Praktik monopoli akan mengakibatkan penguasaan pasar
terhadap barang atau jasa tertentu yang dihasilkan oleh satu perusahaan.
Praktik monopoli seringkali merugikan masyarakat dan konsumen. Di samping itu,
monopoli akan mempersempit peluang usaha bagi masyarakat lain sehingga kurang
menumbuhkan semangat berwirausaha masyarakat. Perusahaan yang melakukan praktik
monopoli seringkali mempermainkan dan menetapkan harga tanpa mempertimbangkan
kelompok masyarakat yang memiliki usaha sejenis. Hal ini akan menghancurkan para
pesaing.
Untuk menghindari kegiatan praktik monopoli, pemerintah membuat peraturan yang
mengatur tentang kegiatan usaha agar menumbuhkan iklim usaha yang sehat bagi
masyarakat, yaitu UU No. 5 tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan
Persaingan Usaha Tidak Sehat.
e) Masalah
Distribusi
Jalur distribusi barang dan jasa yang panjang akan
mengakibatkan tingkat harga barang menjadi tinggi dan mahal ketika sampai ke
tangan konsumen. Untuk itu, beberapa upaya telah dilakukan oleh pemerintah atau
swasta untuk memperpendek jalur distribusi sehingga harga barang ketika sampai
ke tangan konsumen tidak mahal. Misalnya, PT. Coca Cola Indonesia melakukan
distribusi barang melalui lebih dari 120 pusat penjualan di seluruh Indonesia
dan didistribusikan langsung melalui ke pedagang eceran (80% pengecer) dan
grosir dan 90% masuk kategori usaha kecil.
1. Pengertian Permintaan
Permintaan atau bisa
disebut demand adalah keinginan yang disertai dengan kemampuan
untuk membeli baranf dan jasa pada tingkat harga dan waktu tertentu. Ada tiga
hal penting dengan konsep permintaan ini. Pertama, kuantitas
yang diminta merupakan kuantitas yang diinginkan. Hal ini menunjukan berapa
banyak yang ingin dibeli konsumen berdasarkan harga barang tersebut, harga
barang lain, pendapatan dan selera. Kedua, keinginan konsumen
tersebut disertai oleh kemampuan serta kesediaan untuk membeli. Jadi, merupakan
permintaan efektif. Ketiga, kuantitas yag diminta dalam satuan
waktu. Artinya, jika disebutkan bahwa kuantitas televisi yang diminta di Kota
Jakarta adalah 20.000 unit, maka harus jelas apakah 20.000 unit tersebut per
hari, per bulan, atau per tahun. Penjuala televisi 20.000 per hari adalah angka
yang sangat fantastis. Berbeda jika kita katakan bahwa penjualan tersebut
adalah per tahun.
2. Hukum Permintaan
Harga memainkan peran
penting dalam mempengaruhi kuantitas yang diminta. Semakin tinggi harga,
semakin rendah jumlah yang diminta. Sebaliknya, semakin rendah harga barang dan
jasa, semakin banyak jumlah yang diminta. Terlihat disini bahwa ada hubungan
terbalik antara tingkat harga dengan jumlah barang dan jasa yang diminta.
Fenomena ini pada intinya merupakan isi dari hukum permintaan. Lebih
jelasnya hukum permintaan berbunyi "Apabila harga suatu barang dan
jasa meningkat, maka kuantitas yang diminta akan menurun. Sebaliknya, apabila
harga suatu barang dan jasa menurun, maka kuantitas yag diminta akan meningkat,
ceteris paribus"
3. Kurva Permintaan
Ada 3 istilah yaitu kuantitas yang diminta (quantity demanded), tabel permintaan (demand
schedule) dan kurva permintaan.
Kuantitas yang diminta mengacu kepada
kuantitas barang dan jasa yang ini dibeli konsumen pada tingkat harga dan waktu
tertentu, ceteris paribus.
Tabel permintaan adalah tabel yang menunjukkan
kuantitas barang dan jasa yang diminta selama periode waktu tertentu pada
berbagai tingkat harga, dengan asumsi faktor-faktor lainnya konstan. Informasi
yang disajikan dalam tabel permintaan tersebut selanjutnya dapat digambarkan
dalam sebuah kurva yang dinamakan kurva permintaan.
Kurva permintaan adalah grafik yang
menggambarkan hubungan antara harga dengan jumlah komoditas yang ingin dan
dapat dibeli konsumen.
4. Pergeseran Kurva Permintaan
Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi
kuantitas permintaan barang dan jasa. Diantaranya adalah harga barang pengganti
(substitusi), pendapatan, jumlah produk, dan selera. Pengatuh yang diakibatkan
oleh perubahan faktor-faktor ini terhadap permintaan adalah bergesernya kurva
permintaan ke kiri atau ke kanan. Adapun faktor lain yang menyebabka
kurva permintaan bergeser antara lain :
- Harga barang komplementer dan barang substitusi
- Jumlah pendapatan
- Jumlah dan karakteristik penduduk
- Perubahan tradisi, mode, dan selera
masyarakat
- Perkiraan dan harapan masyarakat
- Hari raya keagamaan
- Kondisi sosial dan ekonomi
5. Fungsi Permintaan
Fungsi permintaan adalah fungsi yang
menunjukan hubungan antara harga barang/jasa dan jumlah barang atau jasa yang
diminta. Secara matematis, fungsi permintaan dapat ditulis sebagai berikut :
dimana :
QD = kuantitas permintaan
PD = harga barang atau jasa
a, b= konstanta
Keseimbangan pasar (market equilibrium) akan tercapai jika
jumlah produk yang diminta sama dengan jumlah produk yang ditawarkan, atau
harga produk yang ditawarkan sama dengan harga produk yang diminta pembeli.
Pada saat itu akan terjadi transaksi antara penjual dan pembeli, karena telah
terjadi kesepakatan mengenai harga dan atau jumlah
produk.
Berikut ini gambar 3.1 mengenai keseimbangan pasar antara
kurva penawaran yang berpotongan dengan kurva permintaan:
Dari gambar 3.1 sumber vertikal menunjukkan harga barang
(p) yang diukur dalam rupiah per unit. Harga inilah yang diterima penjualan
untuk jumlah penawaran tertentu dan yang akan dibayar pembeli untuk jumlah
permintaan tertentu. Sumbu horizontal menunjukkan jumlah total permintaan dan
penawaran (Q) dinyatakan dalam unit per periode. Didalam grafik tersebut
terdapat perpotongan antara kurva penawaran dan kurva permintaan yang disebut
keseimbangan pasar (equilibrium). Kedua kurva saling berpotongan pada jumlah
dan harga equilibrium. Pada harga ini Pe, jumlah penawaran dan permintaan
adalah sama (Qe).
Mekanisme pasar (market mechanism) adalah kecenderungan
pasar bebas untuk perubahan harga sampai pasar menjadi seimbang, yaitu sampai
jumlah penawaran dan permintaan sama. Pada titik ini karena tidak ada kelebihan
permintaan atau kelebihan penawaran, tidak ada tekanan terhadap harga untuk
berubah lagi. Penawaran dan permintaan tidak selalu berada dalam equilibrium
dan beberapa pasar mungkin tidak akan mencapai equilibrium dengan cepat apabila
kondisi tiba- tiba berubah, namun kecenderungan tetap, bahwa pasar biasanya
mengarah ke keseimbangan.
Untuk memahami mengapa pasar cenderung mengarah ke
keseimbangan misalnya pada awal harga berada di atas tingkat keseimbangan pasar
(P1) dalam gambar 3.1 maka produsen akan berusaha memproduksi dan menjual
barang lebih daripada kesediaan konsumen untuk membeli. Akibatnya akan terjadi
surplus dimana jumlah penawaran melebihi jumlah permintaan. Untuk menjual
surplus ini atau paling sedikit mencegah surplus yang bertambah, produsen akan
mulai menurunkan harga. Akhirnya harga turun, jumlah permintaan akan naik dan
jumlah penawaran akan turun sampai harga equilibrium Pe tercapai.
Hal sebaliknya akan terjadi jika harga mula- mula ada di
bawah Pe, yaitu P2. Kekurangan (Shortage), yaitu situasi dimana jumlah
permintaan melampaui jumlah penawaran. Hal ini mengakibatkan harga tertekan
keatas karena konsumen akan bersaing satu sama lain untuk mendapatkan penawaran
yang ada dan produsen merespons dengan kenaikan harga dan menambah output dan
harga akhirnya akan mencapai Pe.
Ketika menggambarkan dan menggunakan kurva penawaran dan permintaan diasumsikan
bahwa pada setiap harga, barang akan diproduksi dan dijual dalam jumlah
tertentu. Asumsi ini hanya bisa terjadi jika suatu pasar sedikitnya bersifat
bersaing, yaitu baik penjual maupun pembeli hanya mempunyai sedikit kekuatan di
pasar. Maksudnya adalah secara individu memiliki sifat kemampuan untuk
mempengaruhi harga pasar.
Contoh:
Berikut daftar harga barang per unit, jumlah penawaran dan jumlah permintaan
untuk barang berupa gula pasir.
Berdasarkan tabel diatas kita dapat membuat kurva
keseimbangan pasar yang merupakan perpaduan atau perpotongan kurva penawaran
dan permintaan barang.
• Harga dan jumlah keseimbangan pasar
Syarat terjadi keseimbangan pasar adalah penawaran sama dengan permintaan,
sehingga:
5.000 + 50Q = 11.400 – 20Q
50Q + 20Q = 11.400 – 5.000
70Q = 6.400
Q = 91,4
Merupakan jumlah keseimbangan pasar, disimnbolkan dengan
Qe (Q equilibrium). Menentukan harga keseimbangan pasar memiliki salah satu
persamaan fungsi, yaitu fungsi permintaan atau fungsi penawaran. Misalkan
menggunakan fungsi permintaan untuk menghitung Pe (P equilibrium) sebagai
berikut:
P = 11.400 – 20Q
P = 11.400 – 20.(91,4)
P = 11.400 – 1,828
P = 9,572
Menggambarkan kurva permintaan dan kurva penawaran serta
posisi keseimbangan pasar sebagai berikut: