Wednesday, January 15, 2020

Pengertian Ekonomi Mikro

ekonomi mikro pengertian ekonomi mikro. permasalahan ekonomi mikro, masalah harga dasar dan harga tertinggi,meningkatnya permintaan beras, kenaikan harga BBM, masalah monopoli, masalah distribusi, pengertian permintaan, hukum permintaan, kurva permintaan, pergeseran kurva permintaan, fungsi permintaan, makalah ekonomi mikro,

I.     Pengertian Ekonomi Mikro

Mikro artinya kecil, dengan demikian ekonomi mikro boleh diartikan sebagai “ilmu ekonomi kecil”. Menerangkan arti kata ekonomi mikro dengan cara mengartikan masing-masing kata secara harfiah tidak akan memberikan penerangan yang tepat mengenai arti dan konsep ekonomi mikro. Berdasarkan pola dan ruang lingkup analisisnya, ekonomi mikro adalah satu bidang studi dalam ilmu ekonomi yang menganalisis mengenai bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian. Dalam teori ekonomi mikro permasalahannya dapat dibagi dan dibedakan menjadi tiga persoalan yaitu:

1.    Apakah jenis-jenis barang dan jasa yang perlu diproduksikan? (What)
2.    Bagaimanakah barang dan jasa yang diperlukan masyarakat akan dihasilkan?
   (How)
3.    Untuk siapakah barang dan jasa perlu dihasilkan? (For Whom)
Permasalahan Ekonomi Mikro, antara lain:
a)    Masalah Harga Dasar dan Harga Tertinggi
Krisis ekonomi yang pernah melanda dunia terjadi cukup lama dan diyakini bahwa mekanisme pasar tidak mampu menyelesaikan masalah ekonomi tersebut. Artinya, keseimbangan permintaan dan penawaran di pasar tidak tercapai. Pengaruh dari krisis tersebut adalah melambungnya harga berbagai jenis barang yang di butuhkan oleh produsen dan konsumen.
Salah satu campur tangan pemerintah dalam permasalahan ini ialah kebijakan pemerintah mengenai harga dasar (floor price) dan harga tertinggi (ceiling price). Tujuan penentuan harga dasar adalah untuk membantu produsen, sedangkan harga tertinggi untuk membantu konsumen. Misalnya, musim panen padi menyebabkan jumlah beras melimpah. Akibatnya, harga beras turun sehingga para petani mengalami kerugian. Untuk mengatasi masalah tersebut, pemerintah menentukan harga dasar (floor price) beras untuk membantu para petani.
b)   Meningkatnya Permintaan Beras
Gagal panen akan menyebabkan berkurangnya penawaran beras sehingga harga beras akan naik. Tingginya harga beras akan menambah beban hidup masyarakat yang berpenghasilan rendah dan tidak tetap. Untuk mengatasi pasokan beras ini, pemerintah melakukan program impor beras melalui tender terhadap beberapa perusahaan swasta nasional dan asing.
c)    Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM)
Sehubungan dengan naiknya harga BBM, para pengusaha angkutan umum bus kota, angkutan kota (angkot), dan taksi mengalami penurunan pendapatan dan mengurangi laba bagi pengusaha dan para sopir. Untuk menyesuaikan kenaikan harga BBM tersebut, beberapa pengusaha angkutan umum menaikkan tarifnya secara sepihak. Tindakan ini tentu sajaakan memberatkan para konsumen pengguna jasa angkutan. Untuk mengatasi masalah tersebut pemerintah bersama para asosiasi pengusaha angkutan melakukan penyesuaian tarif angkutan umum dengan menetapkan tarif resmi bagi para pengusaha bus kota, angkutan kota dan taksi. Besarnya tarif resmi ini tentu tidak memberatkan konsumen atau juga tidak merugikan pengusaha angkutan umum.
d) Masalah Monopoli
Praktik monopoli akan mengakibatkan penguasaan pasar terhadap barang atau jasa tertentu yang dihasilkan oleh satu perusahaan. Praktik monopoli seringkali merugikan masyarakat dan konsumen. Di samping itu, monopoli akan mempersempit peluang usaha bagi masyarakat lain sehingga kurang menumbuhkan semangat berwirausaha masyarakat. Perusahaan yang melakukan praktik monopoli seringkali mempermainkan dan menetapkan harga tanpa mempertimbangkan kelompok masyarakat yang memiliki usaha sejenis. Hal ini akan menghancurkan para pesaing.
Untuk menghindari kegiatan praktik monopoli, pemerintah membuat peraturan yang mengatur tentang kegiatan usaha agar menumbuhkan iklim usaha yang sehat bagi masyarakat, yaitu UU No. 5 tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.
e)  Masalah Distribusi
Jalur distribusi barang dan jasa yang panjang akan mengakibatkan tingkat harga barang menjadi tinggi dan mahal ketika sampai ke tangan konsumen. Untuk itu, beberapa upaya telah dilakukan oleh pemerintah atau swasta untuk memperpendek jalur distribusi sehingga harga barang ketika sampai ke tangan konsumen tidak mahal. Misalnya, PT. Coca Cola Indonesia melakukan distribusi barang melalui lebih dari 120 pusat penjualan di seluruh Indonesia dan didistribusikan langsung melalui ke pedagang eceran (80% pengecer) dan grosir dan 90% masuk kategori usaha kecil.

1. Pengertian Permintaan

Permintaan atau bisa disebut demand adalah keinginan yang disertai dengan kemampuan untuk membeli baranf dan jasa pada tingkat harga dan waktu tertentu. Ada tiga hal penting dengan konsep permintaan ini. Pertama, kuantitas yang diminta merupakan kuantitas yang diinginkan. Hal ini menunjukan berapa banyak yang ingin dibeli konsumen berdasarkan harga barang tersebut, harga barang lain, pendapatan dan selera. Kedua, keinginan konsumen tersebut disertai oleh kemampuan serta kesediaan untuk membeli. Jadi, merupakan permintaan efektif. Ketiga, kuantitas yag diminta dalam satuan waktu. Artinya, jika disebutkan bahwa kuantitas televisi yang diminta di Kota Jakarta adalah 20.000 unit, maka harus jelas apakah 20.000 unit tersebut per hari, per bulan, atau per tahun. Penjuala televisi 20.000 per hari adalah angka yang sangat fantastis. Berbeda jika kita katakan bahwa penjualan tersebut adalah per tahun.

2. Hukum Permintaan
Harga memainkan peran penting dalam mempengaruhi kuantitas yang diminta. Semakin tinggi harga, semakin rendah jumlah yang diminta. Sebaliknya, semakin rendah harga barang dan jasa, semakin banyak jumlah yang diminta. Terlihat disini bahwa ada hubungan terbalik antara tingkat harga dengan jumlah barang dan jasa yang diminta. Fenomena ini pada intinya merupakan isi dari hukum permintaan. Lebih jelasnya hukum permintaan berbunyi "Apabila harga suatu barang dan jasa meningkat, maka kuantitas yang diminta akan menurun. Sebaliknya, apabila harga suatu barang dan jasa menurun, maka kuantitas yag diminta akan meningkat, ceteris paribus"

3. Kurva Permintaan
Ada 3 istilah  yaitu kuantitas yang diminta (quantity demanded), tabel permintaan (demand schedule) dan kurva permintaan.
Kuantitas yang diminta mengacu kepada kuantitas barang dan jasa yang ini dibeli konsumen pada tingkat harga dan waktu tertentu, ceteris paribus.
Tabel permintaan adalah tabel yang menunjukkan kuantitas barang dan jasa yang diminta selama periode waktu tertentu pada berbagai tingkat harga, dengan asumsi faktor-faktor lainnya konstan. Informasi yang disajikan dalam tabel permintaan tersebut selanjutnya dapat digambarkan dalam sebuah kurva yang dinamakan kurva permintaan.
Kurva permintaan adalah grafik yang menggambarkan hubungan antara harga dengan jumlah komoditas yang ingin dan dapat dibeli konsumen.

4. Pergeseran Kurva Permintaan


Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi kuantitas permintaan barang dan jasa. Diantaranya adalah harga barang pengganti (substitusi), pendapatan, jumlah produk, dan selera. Pengatuh yang diakibatkan oleh perubahan faktor-faktor ini terhadap permintaan adalah bergesernya kurva permintaan ke kiri  atau ke kanan. Adapun faktor lain yang menyebabka kurva permintaan bergeser antara lain :

- Harga barang komplementer dan barang substitusi
- Jumlah pendapatan
- Jumlah dan karakteristik penduduk
- Perubahan tradisi, mode, dan selera masyarakat
- Perkiraan dan harapan masyarakat
- Hari raya keagamaan
- Kondisi sosial dan ekonomi

5. Fungsi Permintaan

Fungsi permintaan adalah fungsi yang menunjukan hubungan antara harga barang/jasa dan jumlah barang atau jasa yang diminta. Secara matematis, fungsi permintaan dapat ditulis sebagai berikut :

dimana :
QD = kuantitas permintaan
PD = harga barang atau jasa
a, b= konstanta


Keseimbangan pasar (market equilibrium) akan tercapai jika jumlah produk yang diminta sama dengan jumlah produk yang ditawarkan, atau harga produk yang ditawarkan sama dengan harga produk yang diminta pembeli. Pada saat itu akan terjadi transaksi antara penjual dan pembeli, karena telah terjadi kesepakatan mengenai harga dan atau jumlah produk.

Berikut ini gambar 3.1 mengenai keseimbangan pasar antara kurva penawaran yang berpotongan dengan kurva permintaan:
Dari gambar 3.1 sumber vertikal menunjukkan harga barang (p) yang diukur dalam rupiah per unit. Harga inilah yang diterima penjualan untuk jumlah penawaran tertentu dan yang akan dibayar pembeli untuk jumlah permintaan tertentu. Sumbu horizontal menunjukkan jumlah total permintaan dan penawaran (Q) dinyatakan dalam unit per periode. Didalam grafik tersebut terdapat perpotongan antara kurva penawaran dan kurva permintaan yang disebut keseimbangan pasar (equilibrium). Kedua kurva saling berpotongan pada jumlah dan harga equilibrium. Pada harga ini Pe, jumlah penawaran dan permintaan adalah sama (Qe).
Mekanisme pasar (market mechanism) adalah kecenderungan pasar bebas untuk perubahan harga sampai pasar menjadi seimbang, yaitu sampai jumlah penawaran dan permintaan sama. Pada titik ini karena tidak ada kelebihan permintaan atau kelebihan penawaran, tidak ada tekanan terhadap harga untuk berubah lagi. Penawaran dan permintaan tidak selalu berada dalam equilibrium dan beberapa pasar mungkin tidak akan mencapai equilibrium dengan cepat apabila kondisi tiba- tiba berubah, namun kecenderungan tetap, bahwa pasar biasanya mengarah ke keseimbangan.
Untuk memahami mengapa pasar cenderung mengarah ke keseimbangan misalnya pada awal harga berada di atas tingkat keseimbangan pasar (P1) dalam gambar 3.1 maka produsen akan berusaha memproduksi dan menjual barang lebih daripada kesediaan konsumen untuk membeli. Akibatnya akan terjadi surplus dimana jumlah penawaran melebihi jumlah permintaan. Untuk menjual surplus ini atau paling sedikit mencegah surplus yang bertambah, produsen akan mulai menurunkan harga. Akhirnya harga turun, jumlah permintaan akan naik dan jumlah penawaran akan turun sampai harga equilibrium Pe tercapai.
Hal sebaliknya akan terjadi jika harga mula- mula ada di bawah Pe, yaitu P2. Kekurangan (Shortage), yaitu situasi dimana jumlah permintaan melampaui jumlah penawaran. Hal ini mengakibatkan harga tertekan keatas karena konsumen akan bersaing satu sama lain untuk mendapatkan penawaran yang ada dan produsen merespons dengan kenaikan harga dan menambah output dan harga akhirnya akan mencapai Pe.
Ketika menggambarkan dan menggunakan kurva penawaran dan permintaan diasumsikan bahwa pada setiap harga, barang akan diproduksi dan dijual dalam jumlah tertentu. Asumsi ini hanya bisa terjadi jika suatu pasar sedikitnya bersifat bersaing, yaitu baik penjual maupun pembeli hanya mempunyai sedikit kekuatan di pasar. Maksudnya adalah secara individu memiliki sifat kemampuan untuk mempengaruhi harga pasar.
Contoh:
Berikut daftar harga barang per unit, jumlah penawaran dan jumlah permintaan untuk barang berupa gula pasir.




Berdasarkan tabel diatas kita dapat membuat kurva keseimbangan pasar yang merupakan perpaduan atau perpotongan kurva penawaran dan permintaan barang.


• Harga dan jumlah keseimbangan pasar
Syarat terjadi keseimbangan pasar adalah penawaran sama dengan permintaan, sehingga:
5.000 + 50Q = 11.400 – 20Q
50Q + 20Q = 11.400 – 5.000
70Q = 6.400
Q = 91,4
Merupakan jumlah keseimbangan pasar, disimnbolkan dengan Qe (Q equilibrium). Menentukan harga keseimbangan pasar memiliki salah satu persamaan fungsi, yaitu fungsi permintaan atau fungsi penawaran. Misalkan menggunakan fungsi permintaan untuk menghitung Pe (P equilibrium) sebagai berikut:
P = 11.400 – 20Q
P = 11.400 – 20.(91,4)
P = 11.400 – 1,828
P = 9,572
Menggambarkan kurva permintaan dan kurva penawaran serta posisi keseimbangan pasar sebagai berikut: