BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Akuntansi Dan Lingkungannya
Menurut
Weygant (dalam Yadiati & Wahyudi, 2007) akuntansi adalah suatu sistem
informasi yang mengidentifikasi, mencatat, dan mengkomunikasikan kejadian
ekonomi dari suatu organisasi kepada pihak yang berkepentingan. Sedangkan
menurut Meigs (dalam wikipedia.com, 2008) akuntansi adalah pengukuran,
penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai informasi yang akan membantu
manajer, investor, otoritas pajak dan pembuat keputusan lain untuk membuat
alokasi sumber daya keputusan di dalam perusahaan, organisasi, dan lembaga
pemerintah. Akuntansi adalah seni dalam mengukur, berkomunikasi dan
menginterpretasikan aktivitas keuangan. Secara luas, akuntansi juga dikenal
sebagai “bahasa bisnis”.
Dengan
demikian, secara singkat akuntansi berarti rekening atau perkiraan.
Interpretasi akuntansi terdiri dari tiga bagian yaitu: (1) pengidentifikasian,
mengenalai aatu memilah peristiwa-peristiwa ekonomi yang merupakan laporan
keuangan/transaksi; (2) mencatat, pencatatan dilakukan secara sistematis,
kemudian pencatatan ini diklasifikasi dan diringkas; (3) pengukuran, menetapkan
nilai dari peristiwa yang dipilih tersebut dalam satuan uang; dan (4)
pengkomunikasian, menyajikan informasi berdasarkan transaksi yang sedang atau sudah
berlangsung.
Akuntansi adalah sistem
informasi yang memberikan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan
mengenai kegiatan ekonomi dan kondisi perusahaan. Kegiatan ekonomi meliputi :
1. Produksi,
kegiatan ekonomi untuk menghasilkan atau menambah nilai guna suatu barang atau
jasa untuk dijual kepada konsumen.
2. Distribusi,
kegiatan ekonomi untuk menyalurkan barang-barang atau jasa dari produsen ke
konsumen dengan cara dan teknik tertentu.
3. Konsumsi,
kegiatan ekonomi untuk menghabiskan atau memakai barang atau jasa yang
dihasilkan oleh konsumen.
Kondisi perusahaan adalah keadaan suatu perusahaan
dalam menjalankan kegiatannya. Akuntansi dapat dilihat dari dua sudut pandang
yaitu definisi dari sudut pemakai dan
dari sudut proses kegiatannya.Ditinjau dari sudut pemakai, akuntansi
didefinisikan sebagai suatu disiplin yang menyediakan informasi yang diperlukan
untuk melaksanakan kegiatan secara efesien dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan
suatu organisasi.
Informasi yang dihasilkan
akuntansi diperlukan untuk :
1. Membuat
perencanaan yang efektif, pengawasan dan pengambilan keputusan oleh manajemen,
dan
2. Pertanggungjawaban
organisasi kepada para investor, kreditur, badan pemerintah dan sebagainya.
Ditinjau dari sudut proses kegiatan, akuntansi dapat
didefinisikan sebagai proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan,
dan penganalisisan data keuangan suatu organisasi. Kegiatan akuntansi merupakan
tugas yang kompleks dan menyangkut berbagai kegiatan. Pada dasarnya akuntansi
harus :
1. Mengidentifikasi
data mana yang berkaitan atau relevan dengan keputusan yang diambil.
2. Memeroses
atau menganalisis data yang relevan.
3. Mengubah
data menjadi informasi yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan.
Akuntansi menghasilkan informasi yang dituangkan dalam
bentuk laporan dan biasanya digunakan dalam pengambilan keputusan. Informasi
itu sendiri adalah data atau fakta yang diolah dan disajikan dengan cara
tertentu sehingga mempunyai makna bagi yang berkepentingan atau bagi yang
dituju oleh informasi tersebut. Informasi suatu data harus mempunyai sebagai
berikut.
1. Nilai
informasi
2. Kualitas
Informasi
Nilai informasi hanya dapat ditentukan secara relatif
dalam hubungannya dengan pengambilan keputusan tertentu. Suatu informasi akan
bernilai manakala informasi tersebut dapat :
1. Menambah
pengetahuan pengambil keputusan (baik keputusan masa sekarang maupun mendatang).
2. Menambah
keyakinan pemakai informasi mengenai probabilitas terealisasinya suatu harapan
dalam kondisi ketidakpastian (mengurangi ketidakpastian.
3. Mengubah
keputusan atau menyebabkan perubahan.
Jadi, nilai informasi adalah kemampuan informasi untuk
meningkatkan pengetahuan dan keyakinan pemakai dalam mengambil keputusan.
Kualitas Informasi berkaitan dengan intensitas
informasi dalam memenuhi nilai informasi. Kualitas yang tinggi akan memberikan
kepuasan (utility) yang tinggi pula bagi pemakainya. Dengan kata lain, kualitas
informasi bergantung pada kebutuhan pemakai (relevansi) dan proses penyediaan
informasi (reliabilitas). Jadi, relevansi dan reliabilitas merupakan unsure
utama pembentuk kualitas informasi.
1. Relevansi
(relevance), artinya Informasi mempunyai nilai tinggi kalau informasi tersebut
berkaitan dengan dan membuat perbedaan dalam suatu pengambilan keputusan.
2. Reliabilitas,
artinya Informasi akan berkurang nilainya kalau orang yang menggunakan
informasi meragukan keterandalan (reliabilitas) informasi tersebut. Reliabilitas biasanya
bersangkutan dengan sumber informasi dan cara pengolahannya.
Relevansi
harus memenuhi ketiga syarat yaitu :
1. Nilai
Prediktif menekankan pada kemampuan informasi dalam membantu pemakai
memprediksi hasil atau akibat suatu peristiwa masa lalu, sekarang,atau apa yang
akan terjadi.
2. Nilai
Balikan terletak pada kemampuan informasi dalam membantu pemakai
mengkonfirmasi/meyakinkan bahwa harapan-harapan sebelumnya telah tercapai tau
menyimpang dari kenyataan.
3. Ketepatwaktuan
berkaitan berkaitan dengan ketersediaan informasi pada saat dibutuhkan.
Informasi yang sebenarnya bernilai prediksi dan balikan tinggi dapat menjadi
tidak relevan kalau tidak tersedia pada saat dibutuhkan.
Reabilitas harus memenuhi
karakteristik-karakteristik berikut :
1. Keterujian
(verifiability), artinya informasi dapat diandalkan kualitasnya kalau informasi
tersebut dapat diuji kebenarannya berdasarkan fakta-fakta yang mendukungnya.
Kebenaran informasi berkaitan erat dengan sumber dan pengukuran jumlah rupiah
suatu objek transaksi. Oleh karena itu, bukti transaksi merupakan hal yang
sangat penting dalam akuntansi.
2. Kenetralan
(neutrality), artinya informasi dapat diandalkan kualitasnya kalau informasi
tersebut bebas baik dari segi pengukuran maupun penyajiannya. Kenetralan
memberikan isyarat bahwa informasi tidak disajikan dengan cara tertentu yang
mengarahkan pemakai untuk melakukan tindakan tertentu sesuai dengan keinginan
penyaji informasi.
3. Ketepatan
Penyimbolan (representational faithfulness) informasi akuntansi sering
dinyatakan dalam bentuk symbol-simbol beserta pengukurannya untuk
mempresentasikan suatu fenomena atau objek ekonomik tertentu yang kompleks.
Elemen laporan keuangan (misalnya aktiva atau asset) merupakan symbol untuk
mempresentasikan kondisi perusahaan dari segi keuangan.
Faktor-faktor
lain yang dapat menentukan kualitas informasi yaitu :
1. Ketelitian
(accuracy), artinya informasi harus bebas dari kesalahan pengukuran karena
kesalahan pengukuran dapat mengurangi nilai informasi. Ketelitian berkaitan
dengan tingkat penyimpangan hasil pengukuran dengan ukuran sesungguhnya objek
yang diukur. Angka-angka perkiraan (misalnya ramalan penjualan) dikatakan
teliti kalau angka ramalan tersebut ternyata sama atau mendekati angka
penjualan yang sesungguhnya terjadi.
2. Bentuk
(form), artinya informasi harus disajikan dalam format yang paling sesuai
dengan permintaan pemakainya. Informasi dapat disajikan dalam bentuk laporan di
atas kertas, disket, tampilan di layar monitor, atau dalam bentuk yang dapat
dibaca dengan mudah oleh pemakainya. Peringkasan data menjadi informasi sesuai
dengan tingkatan manajemen juga merupakan salah satu bentuk penyajian
informasi.
3. Tempat
(place), artinya informasi mempunyai nilai yang tinggi kalau informasi
tersimpan dalam bentuk yang mudah diperoleh (diakses) kembali pada saat
dibutuhkan.
2.1.1
Pengenalan
Akun Akun
Akun adalah tempat untuk
mencatat transaksi yang terjadi dalam perusahaan. Akun terbagi dalam dua
golongan besar, yaitu akun riil dan akun nominal.
1. Akun
Riil
Akun riil adalah akun-akun yang terdapat dalam neraca. Akun riil terdiri dari :
Akun riil adalah akun-akun yang terdapat dalam neraca. Akun riil terdiri dari :
a. Aktiva
(Aset/Harta)
Aktiva adalah harta yang terdapat dan digunakan dalam kegiatan perusahaan. Aktiva terdiri dari tiga jenis, yaitu :
Aktiva adalah harta yang terdapat dan digunakan dalam kegiatan perusahaan. Aktiva terdiri dari tiga jenis, yaitu :
Aktiva Lancar
Aktiva lancar adalah harta perusahaan yang biasanya habis dipakai kurang dari satu tahun. Akun dalam aktiva lancar diurutkan berdasarkan dari yang paling lancar (liquid). Aktiva lancar terdiri dari : Kas, Piutang, Sediaan, dan lain - lain.
Aktiva lancar adalah harta perusahaan yang biasanya habis dipakai kurang dari satu tahun. Akun dalam aktiva lancar diurutkan berdasarkan dari yang paling lancar (liquid). Aktiva lancar terdiri dari : Kas, Piutang, Sediaan, dan lain - lain.
Aktiva Tetap
Aktiva tetap adalah harta perusahaan yang biasanya habis dipakai lebih dari satu tahun. Aktiva tetap terdiri dari : Peralatan, Mesin, Gedung, Tanah, dan lain - lain.
Aktiva tetap adalah harta perusahaan yang biasanya habis dipakai lebih dari satu tahun. Aktiva tetap terdiri dari : Peralatan, Mesin, Gedung, Tanah, dan lain - lain.
Aktiva Lain - lain
Aktiva lain - lain adalah harta perusahaan yang tidak dapat digolongkan ke dalam aktiva lancar dan aktiva tetap. Aktiva lain - lain terdiri dari : Mesin dalam proses perbaikan, Gedung dalam proses pembangunan, dan lain - lain.
Aktiva lain - lain adalah harta perusahaan yang tidak dapat digolongkan ke dalam aktiva lancar dan aktiva tetap. Aktiva lain - lain terdiri dari : Mesin dalam proses perbaikan, Gedung dalam proses pembangunan, dan lain - lain.
b. Hutang
Hutang adalah kewajiban perusahaan yang harus dilunasi pada waktu tertentu. Hutang terdiri dari :
Hutang adalah kewajiban perusahaan yang harus dilunasi pada waktu tertentu. Hutang terdiri dari :
Hutang Jangka Pendek
Hutang jangka pendek adalah kewajiban perusahaan yang harus dilunasi dalam jangka waktu kurang dari satu tahun. Hutang jangka pendek terdiri dari : hutang dagang, hutang bunga, hutang gaji, dan lain - lain.
Hutang jangka pendek adalah kewajiban perusahaan yang harus dilunasi dalam jangka waktu kurang dari satu tahun. Hutang jangka pendek terdiri dari : hutang dagang, hutang bunga, hutang gaji, dan lain - lain.
Hutang Jangka Panjang
Hutang jangka panjang adalah kewajiban perusahaan yang harus dilunasi dalam jangka waktu lebih dari satu tahun. Hutang jangka panjang terdiri dari : hutang bank, hutang obligasi, dan lain - lain.
Hutang jangka panjang adalah kewajiban perusahaan yang harus dilunasi dalam jangka waktu lebih dari satu tahun. Hutang jangka panjang terdiri dari : hutang bank, hutang obligasi, dan lain - lain.
c. Modal
Modal adalah hak pemilik atas harta perusahaan setelah dikurangi kewajiban. Modal dapat juga diartikan sebagai uang, tanah, gedung, dan barang berharga lain yang diserahkan pemilik kepada perusahaan.
Modal adalah hak pemilik atas harta perusahaan setelah dikurangi kewajiban. Modal dapat juga diartikan sebagai uang, tanah, gedung, dan barang berharga lain yang diserahkan pemilik kepada perusahaan.
2. Akun
Nominal
Akun nominal adalah akun - akun yang terdapat dalam laporan rugi-laba. Akun nominal terdiri dari :
Akun nominal adalah akun - akun yang terdapat dalam laporan rugi-laba. Akun nominal terdiri dari :
a. Pendapatan
Pendapatan adalah keuntungan yang diperoleh perusahaan dari kegiatan operasional maupun non operasional. Pendapatan terdiri dari :
Pendapatan adalah keuntungan yang diperoleh perusahaan dari kegiatan operasional maupun non operasional. Pendapatan terdiri dari :
Pendapatan dalam Usaha
Pendapatan dalam usaha adalah pendapatan yang diperoleh perusahaan melalui kegiatan operasionalnya. Contohnya : pendapatan usaha.
Pendapatan dalam usaha adalah pendapatan yang diperoleh perusahaan melalui kegiatan operasionalnya. Contohnya : pendapatan usaha.
Pendapatan diluar Usaha
Pendapatan diluar usaha adalah pendapatan yang diperoleh perusahaan melalui kegiatan non operasional. Contohnya : pendapatan sewa.
Pendapatan diluar usaha adalah pendapatan yang diperoleh perusahaan melalui kegiatan non operasional. Contohnya : pendapatan sewa.
b. Beban
/ Biaya
Dalam akuntansi biaya, beban dan biaya adalah dua jenis akun yang berbeda. Namun dalam kesempatan kali ini, aku tidak akan membahasnya.
Beban terdiri dari :
Dalam akuntansi biaya, beban dan biaya adalah dua jenis akun yang berbeda. Namun dalam kesempatan kali ini, aku tidak akan membahasnya.
Beban terdiri dari :
Beban dalam usaha
Beban dalam usaha adalah beban yang muncul karena kegiatan operasional perusahaan. Contohnya : beban gaji, beban iklan, beban listrik, dan lain - lain.
Beban dalam usaha adalah beban yang muncul karena kegiatan operasional perusahaan. Contohnya : beban gaji, beban iklan, beban listrik, dan lain - lain.
Beban diluar Usaha
Beban diluar usaha adalah beban yang muncul karena kegiatan non operasional. Contohnya : beban bunga, beban administrasi bank, dan lain - lain.
Beban diluar usaha adalah beban yang muncul karena kegiatan non operasional. Contohnya : beban bunga, beban administrasi bank, dan lain - lain.
2.1.2
Perbedaan
Akuntansi Dan Pembukuan
Akuntansi
merupakan suatu proses pekerjaan yang di dalamnya berhubungan dengan
datakeuangan, akuntansi sendiri menyediakan informasi berupa data keuangan
misalnya, pada sebuah organisasi atau instansi dari mulai pencatatan transaksi
sampai dengan pencatatan akhir laporan
keuangan yang biasanya dilaporkan dalam jangka waktu tertentu dan prinsip
akuntansi berlaku umum.
·
Akuntansi sendiri memiliki jangkauan yang
lebih luas dari pembukuan
·
Belajar akuntansi akan lebih membutuhkan
kemampuan analitis yang cukup tinggi maka, butuh pengetahuan yang mendalam
untuk bidang ini atau jika ditempuh memalui pendidikan minimal yaitu lulusan S1
·
System kerja akuantansi dalam melakukan
pencatatan keuangan dan laporan mengenai informasi keuangan yaitu menggunakan
jangka waktu tertentu
Pembukuan merupakan suatu proses yang berbeda dalam
akuntansi. Tujuan pembukuan yaitu membantu anda memberikan gambaran mengenai
pendapat serta pengekuaran yang bias anya dilakukan pada akhir periode
akuntansi. Jadi, bisa dikatakan pembukuan yaitu suatu kegiatan untuk menjaga
dokumen setiap transaksi keuangan entitas yang memiliki tujuan untuk membentuk
acuan dasar dalam proses akuntansi.
·
Pembukuan adalah suatu prose yang ada
dalam akuntansi atau pembukuan merupakan bagian dari proses akuntasi
·
Belajar pembukuan sedikit lebih mudah
daripada akuntansi yang harus membutuhkan kemampuan analitis tinggi. Maka untuk
belajar pembukuan lulusan SMA/SMK sederajat sudah bisa dikatakan cukup
·
System kerja pembukuan dalam melakukan
kegiatan pencatatan keuangan hanya dilakukan secara sistematis.
2.1.3
Jenis
Jenis Perusahaan
Jenis-jenis perusahaan
yang bertujuan menghasilkan laba yaitu :
1.
Perusahaan Jasa (service business), yaitu
perusahaan yang mendapatkan laba dengan cara menjual jasa dari sumber daya yang
dimiliki.
2.
Perusahaan Dagang (trading business),
yaitu perusahaan yang mendapatkan labanya dengan cara membeli terlebih dahulu
barang (dagang), kemudian menjualnya kembali (tanpa mengubah bentuk) dengan
harga yang lebih tinggi.
3.
Perusahaan Pabrik (manufacturing
business), yaitu perusahaan yang mendapatkan labanya dengan cara membeli barang
(bahan mentah), kemudian mengolahnya dengan mengeluarkan biaya, dan setelah
menjadi barang jadi dijual dengan harga yang lebih tinggi.
Beberapa
bentuk perusahaan yang dikenal saat ini yaitu :
1. Perorangan,
adalah perusahaan yang dimiliki oleh perorangan
2. Persekutuan
adalah perusahaan yang dimiliki oleh dua atau lebih individu
3. Korporasi
(perseroan) adalah perusahaan yang dibentuk berdasarkan peraturan pemerintah,
sebagai badan hukum yang terpisah. Kepemilikannya terbagi dalam lembar saham.
4. Perusahaan
dengan kewajiban terbatas, gabungan dari karakteristik persekutuan dan dan
korporasi.
2.1.4
Pemakai
informasi akuntansi
Akuntansi
harus dipahami sebagai suatu system informasi yang tidak saja dilihat dari segi
proses mampu memroses dan menghasilkan data keuangan, tetapi haruslah dilihat
dari segi penyajian dan pengungkapan data tersebut, dimana bertujuan untuk
menghasilkan informasi.
Pihak-Pihak
yang berkepentingan terhadap akuntansi sebagai suatu sistem informasi :
1. Manajer,
menggunakan akuntansi untuk :
·
Menyusun perencanaan perusahaan
·
Mengevaluasi kemajuan yang dicapai dalam
usaha mencapai tujuan,
·
Melakukan tindakan-tindakan koreksi yang
diperlukan.
2. Investor,
menggunakan akuntansi dalam hal penanaman modal dalam perusahaan dengan tujuan mendapatkan
hasil yang sesuai dengan harapannya.
Terkait dengan akuntansi,
maka investor akan melakukan hal-hal sebagai berikut.
·
Mengevaluasi pendapatan yang diperkirakan
akan dapat diperoleh dari investasinya.
·
Memonitoring perusahaan dengan
menganalisis laporan keuangan yang diterbitkan perusahaan atau berita-berita
keuangan dalam berbagai surat kabar dan majalah (dilakukan saat investasi sudah
dilakukan)
3. Kreditur,
menggunakan akuntansi untuk menilai layak tidaknya suatu perusahaan memberikan
kredit kepada pihak yang diberikan kredit. Kreditur hanya bersedia memberikan
kredit kepada calon penerima kredit yang dipandang mampu mengembalikan bunga
dan mengembalikan kredit tepat pada waktunya.
Kreditur selalu meminta laporan keuangan untuk dinilai, apakah kredit
yang telah digunakan sesuai dengan tujuan yang telah disepakati.
4. Instansi
Pemerintah, menggunakan informasi akuntansi terkait dengan penetapan pajak dan
pengawasan perusahaan oleh pemerintah. Badan-badan pemerintah tertentu seperti
badan pelayanan pajak atau badan pengembangan pasar modal (Bapepam),
membutuhkan informasi keuangan dari perusahaan-perusahaan wajib pajak atau
perusahaan yang menjual sahamnya melalui pasar modal.
5. Organisasi
nirlaba, membutuhkan informasi akuntansi seperti halnya organisasi yang
bertujuan mencari laba dalam hal :
·
Penetapan anggaran organisasi
·
Pembayaran tenaga kerja,
·
Membayar listrik dan sewa
·
Urusan-urusan keuangan lainnya
6. Pemakai
lainnya, menggunakan informasi akuntansi oleh berbagai pihak lain untuk
kepentingan-kepentingan tertentu yaitu dalam hal :
·
Mengajukan kenaikan gaji atau
tunjangan-tunjangan lain dari perusahaan tempat mereka bekerja.
2.2
Analisis
dan Pencatatan Transaksi Bisnis
Transaksi
keuangan merupakan aktivitas ekonomi dalam subsistem perusahaan atau
kejadian yang terjadi pada unit perusahaan yang dimiliki, objek pengukurannya
dapat dinilai dengan nilai mata uang serta dalam sistem akuntansi dapat
mempengaruhi laporan keuangan yang dibuat. Dengan demikian, transaksi keuangan
dapat pula diartikan sebuah peristiwa ekonomi yang berpengaruh terhadap aktiva
dan ekuitas perusahaan yang diwujudkan ke dalam aun yang bertambah dan yang
berkurang dan diukur dalam satuan moneter.
Transaksi
keuangan mempunyai nilai atau dinyatakan dalam satuan uang. Transaksi keuangan
sangat berpengaruh terhadap kondisi keuangaan perusahaan atau unit organisasi,
karena dengan adanya transaksi yang terjadi dalam perusahaan kita dapat melihat
bagaimana perusahaan menggunakan sumber daya ekonomi perusahaan dan bagaimana
cara memperoleh dana yang dapat digunakan untuk membiayai kegiatan tersebut.
Transaksi
keuangan atau bisnis tidak hanya menyangkut jual beli yang dilaksanakan
ketika perusahaan mengeluarkan atau menerima uang tunai. Transaksi
Keuangan ata Bisnis merupakan semua kejadian yang menyangkut unit
organisasi yang dapat diukur dalam satuan uang dan berpengaruh terhadap
kekayaan organisasi (perusahaan). Ketika pemilik menyerahkan kendaraan atau
rumah yang dapat digunakan untuk operasional dan menjadi hak milik perusahaan,
kejadian tersebut termasuk transaksi keuangan, yaitu transaksi modal. (sumber
:Akuntansi,Tim Sosio Prawara Cendekia, Penerbit Sewu,2012)
2.2.1
Bagan
Transaksi Keuangan
2.2.2
Menggunakan
Akun untuk Mencatat Transaksi
Transaksi
dicatat menggunakan persamaan akuntansi. Namun, bentuk ini tidakefisienatau
tidak praktis untuk perusahaan yang harus mencatat dan merangkum ribuan atau
jutaan transaksi setiap hari. Oleh karena itu, sistem akuntansi dirancang untuk
menunjukkan kenaikan dan penurunan setiap elemen persamaan akuntansi dicatatan
tersendiri. Catatan ini disebut akun(account).
Suatu
akun, dalam bentuk yang paling sederhana, memiliki tiga bagian:
1. Setiap
akun memiliki judul, yaitu nama pos yang dicatat dalam akun.
2. Setiap
akun memiliki tempat untuk mencatat jumlah kenaikan pos.
3. Setiap
akun memiliki tempat untuk mencatat jumlah penurunan pos.
Bentuk
paling sederhana dari akun yaitu akun T, memiliki tiga bagian:
1. Nama
akun, yaitu nama dari item yang dicatat dalam suatu akun.
2. Sisi
kiri, disebut sisi debet.
3. Sisi
kanan, disebut sisi kredit.
Jumlah yang dimasukkan di sisikiri akun dikatakan
debet pada akun. Jumlah yang dimasukkan di sisi kanan akun dikatakan kredit
pada akun. Secara periodik, saldo akan dihitung.
Bagan
Akun
Transaksi dicatat dalam catatan yang disebut jurnal.
Setiap transaksi dicatat dengan jumlah debet yang sama dengan jumlah kredit.
Saldo normal suatu akun berada disisi akun (debet dan kredit) dimana kenaikan
dicatat. Aturan debet dan kredit untuk mencatat kenaikan dan penurunan dalam
akun aset, liabilitas, ekuitas pemilik, pendapatan, dan beban.
Aset (assets) adalah sumber daya yang dimiliki oleh
entitas bisnis. Beberapa contoh aset meliputi piutang, beban dibayar dimuka
(seperti asuransi), gedung, peralatan, dan tanah.
Liabilitas (liabilities) adalah utang kepada pihak
luar. Contoh, utang usaha (accounts payable), wesel bayar (notes payable), dan
utang upah (wages payable).
Ekuitas pemilik atau modal pemilik (owner’s equity)
adalah hak pemilik terhadap aset perusahaan setelah seluruh liabilitas
dibayarkan. Akun prive atau akun penarikan pemilik (drawing) menunjukkan jumlah
penarikan yang dilakukan pemilik untuk kepentingan pribadi.
Pendapatan (revenues) adalah kenaikan dalam ekuitas
pemilik sebagai hasil dari menjual barang dan jasa ke pelanggan. Contoh,
pendapatan jasa (fees earned), pendapatan penjualan (fares earned), pendapatan
komisi, dan pendapatan sewa.
Beban (expenses) adalah hasil dari penggunaan aset
atau jasa dalam proses menghasilkan pendapatan. Contoh, beban gaji karyawan,
beban sewa, beban utilitas (listrik, air, telepon), beban habis pakai, dan
beban lain-lain.
Bagan akun dirancang untuk memenuhi kebutuhan
informasi laporan keuangan bagi manajer perusahaan dan pengguna lainnya.
2.2.3
Aturan Debit dan Kredit
Harta = Kewajiban +
Modal + Pendapatan – Biaya
Harta + Biaya =
Kewajiban + Modal + Pendapatan
Rekening
biaya mengikuti pola rekening aktiva, yaitu apabila bertambah dicatat di
sebelah kiri (debit), dan apabila berkurang dicatat di sebelah kanan
(kredit).
Rekening
pendapatan mengikuti pola rekening kewajiban dan ekuitas, yaitu apabila
bertambah dicatat di sebelah kanan (kredit) dan apabila berkurang dicatat
sebelah kiri (debit).
Sistem
akuntansi berpasangan mengenal dua istilah, yaitu debit (Dr) dan kredit (Cr).
Debit dapat diartikan sebagai kiri dan kredit dapat diartikan sebagai kanan
(Kieso, et.al, 2004). Total nilai yang ada disebelah debit (kiri)
harus sama (seimbang) dengan total nilai disebelah kredit (kanan). Dalam sistem
akuntansi berpasangan, debit harus sama dengan kredit (Dr = Cr). Sistem
akuntansi berpasangan didasarkan pada persamaan dasar akuntansi, yaitu: Aktiva
= hutang + ekuitas Aktiva merupakan harta entitas atau sumberdaya
entitas yang digunakan untuk menjalankan operasi usaha. Aktiva bersumber dari
pendanaan kreditur (hutang) maupun setoran dari pemegang saham (pemilik) dan
hasil usaha periode sebelumnya (ekuitas). Apabila persamaan dasar
akuntansi dihubungkan dengan keseimbangan debit dan kredit maka: Dr
(Aktiva) = Cr ( Hutang + Ekuitas)
Dari
persamaan itu dapat disimpulkan: 1. Saldo normal (letak yang
seharusnya) akun aktiva adalah disebelah debit sedangkan akun hutang dan
ekuitas memiliki saldo normal kredit. Artinya pada saat penutupan buku saldo
akhir aktiva harus disebelah debit sedangkan hutang dan ekuitas harus disebelah
kredit. 2. Aktiva bertambah disebelah debit dan berkurang disebelah
kredit. Hutang dan ekuitas bertambah disebelah kredit dan berkurang di sebelah
debit. 3. Bila dikaitkan dengan pendapatan dan biaya
maka : Pendapatan akan menambah ekuitas/modal, sehingga saldo normal
pendapatan sama dengan ekuitas (sebelah kredit). Apabila pendapatan terjadi
dicatat disebelah kredit.
Biaya-biaya
akan mengurangi ekuitas/modal, sehingga saldo normal biaya disebelah debit dan
apabila biaya terjadi dicatat disebelah debit.
2.2.3
Sistem
Akuntansi Berpasangan
Sistem Akuntansi Ayat
Jurnal Berpasangan
Semua
perushaan menggunakan system akuntansi ayat jurnal berpasangan(double-entry
accounting system). Sistem ini berdasarkan persamaan akuntansi yang
memerlukan:
1. Setiap
transaksi bisnis dicatat setidaknya ke dalam dua akun.
2. Total
debet yang dicatat untuk setiap transaksi sama dengan total kredit yang
dicatat.
Sistem akuntansi ayat
jurnal berpasangan juga memiliki aturan pendebetan dan pengkreditan (rules of
debet dan kredit) khusus untuk mencatat transaksi ke dalam akun.
Akun Laporan Posisi Keuangan
Akun Laporan Posisi Keuangan
|
|||||||
ASET
|
LIABILITAS
|
EKUITAS PEMILIK
|
|||||
Akun Aset
|
Akun Liabilitas
|
Akun Modal Pemilik
|
|||||
Debet
|
Kredit
|
Debet
|
Kredit
|
Debet
|
Kredit
|
||
untuk
|
untuk
|
untuk
|
untuk
|
untuk
|
untuk
|
||
kenaikan
|
penurunan
|
penurunan
|
kenaikan
|
penurunan
|
kenaikan
|
||
(+)
|
(-)
|
(-)
|
(+)
|
(-)
|
(+)
|
Aturan debet dan kredit untuk akun posisi
keuangan adalah sebagai berikut.
Akun
Laporan Laba Rugi
Aturan debet dan kredit akun-akun laporan laba rugi
didasarkan padahubungannya dengan ekuitas pemilik.
Akun Laporan Laba Rugi
|
|||||
Akun Pendapatan
|
Akun Beban
|
||||
Debet
|
Kredit
|
Debet
|
Kredit
|
||
untuk
|
untuk
|
untuk
|
untuk
|
||
penurunan
|
kenaikan
|
kenaikan
|
penurunan
|
||
(-)
|
(+)
|
(+)
|
(-)
|
Akun
Prive
Aturan
pendebetan dan pengkreditan akun penarikan model pemilik (prive) didasarkan
pada dampaknya terhadap modal pemilik.
Akun Prive
|
|
Debet
|
Kredit
|
untuk
|
untuk
|
kenaikan
|
penurunan
|
(+)
|
(-)
|
Saldo
Normal Akun
Jumlah kenaikan yang dicatat dalam suatu aku sama atau
lebih besar daripada jumlah penurunan yang dicatat dalam akun tersebut. Dengan
demikian, saldo normal dalam suatu akun bisa debet atau kredit bergantung
apakah kenaikan akun tersebut dicatat sebagai debet atau kredit.
Penjurnalan
Transaksi-transaksi dijurnal dan dipindahbukukan ke
dalam buku besar menggunakan aturan debet dan kredit. Debet dan kredit setiap
pencatatan jurnal dipindahbukukan ke dalam akun dalam sesuai urutan dimana
mereka berada didalam jurnal.
Proses pencatatan transaksi dalam jurnal disebut
menjurnal (journalizing). Bentuk pencatatan transaksi disebut ayat jurnal
(journal entry). Proses untuk menganalisis transaksi dengan menggunakan system
ayat jurnal berpasangan dirangkum sebagai berikut:
1. Baca
dengan teliti uraian transaksi untuk menentukan akun-akun yang terpengaruh oleh
transaksi tersebut, apakah aset, liabilitas, ekuitan pemilik, pendapatan, beban
atau prive.
2. Untuk
setiap akun yang terpengaruh oleh transaksi, tentukan apakah saldo akun naik
atau turun.
3. Tentukan
apakah setiap kenaikan atau penurunan perlu dicatat sebagai debit atau kredit,
dengan mengikuti aturan debit dan kredit.
4. Catat
transaksi dengan menggunakan ayat jurnal.
Akun ayat jurnal
Istilah transaksi yang umum
|
Debit
|
Kredit
|
Menerima kas untuk
jasa yang diberikan
|
Kas
|
Pendapatan jasa
|
Jasa diberikan
secara kredit
|
Piutang usha
|
Pendapatan jasa
|
Menerima kas dari
piutang
|
Kas
|
Piutang usaha
|
Pembelian kredit
|
Akun asset
|
Utang usaha
|
Pembayaran utang
|
Utang usaha
|
Kas
|
Pembayaran kas
|
Akun aset atau beban
|
Kas
|
Investasi pemilik
|
Kas dan/atau asset
|
Modal, (nama)
|
Penarikan pemilik
|
Prive, (nama)
|
Kas dan/atau aset
|
Memindahbukukan Ayat Jurnal Ke Dalam Akun
Suatu tansaksi pertama kali dicatat dalam sebuah
jurnal. Secara periodik, ayat jurnal dimasukkan ke akun yang sesuai di buku
besar. Proses memindahkan debet dan kredit dari ayat jurnal ke dalam akun
disebut pemindahbukukan (posting).
Daftar
Saldo
Daftar saldo disiapkan dengan mendaftarkan akun-akun
dari buku besar. Salah satu cara menemukan kesalahan adalah dengan
menyiapkan daftar saldo (trial balance). Tahapan penyiapan daftar saldo
adalah sebagai berikut:
1.
Tulis nama perushaan, diikuti dengan judul
laporan daftar saldo. Serta tanggal penyajian.
2.
Tulis akun-akun dari buku besar dan
masukkan saldo debit dan kreditnya ke dalam kolom debit dan kredit daftar
saldo.
3.
Jumlahkan kolom debit dan kredit daftar
saldo.
4.
Periksa jumlah kolom debit harus sama
dengan jumlah kolom kredit.
Daftar
saldo ini meliputi daftar saldo yang telah disesuaikan (adjusted trial
balance) dan daftar saldo penutup (post-closing trial balance)
Kesalahan
Memengaruhi Daftar Saldo
Total dari kolom debet dan kredit dari neraca saldo
haruslah seimbang. Jika total keduanya tidak seimbang, ada kesalahan yang
terjadi. Kesalahan dapat terjadi meskipun daftar saldo sudah seimbang.
Kesalahan tersebut membutuhkan sebuah perbaikan pencatatan jurnal. Metode yang
berguna untuk menemukan kesalahan adalah sebagai berikut.
1.
Jika terdapat selisih sebesar 10, 100,
atau 1.000 antara total debet dan kredit sering kali berasal dari kesalahan
penjumlahan.
2.
Jika selisih dapat dibagi 2, kesalahan
bisa terjadi karena debet diposting sebagai kredit atau sebaliknya.
3.
Jika selisih dapat dibagi 9, telusuri
kembali saldo akun ke buku besar untuk mengetahui kesalahan pemindahan saldo
dari buku besar. Dua jenis kesalahan yang biasanya ditemukan dikenalsebagai
transposisi dan selip (slide).Transposisi terjadi saat urutan angka
terbalik contoh Rp542.000 menjadi Rp452.000. sedangkan, slide sebuah
angka terselip atau hilang, sehingga sisanya bergeser satu digit atau lebih ke
kanan atau ke kiri, seperti menulis.
4.
Jika kesalahan tidak habis dibagi 2 atau
pun 9, buku besar harus ditinjau ulang untuk menemukan jumlah buku besar yang
sama dengan jumlah kesalahan yang belum dipindah ke daftar saldo.
5.
Jika kesalahan tidak ditemukan melalui
langkah sebelumnya, proses akuntansi harus ditelusuri kembali.
Kesalahan
Tidak Memengaruhi Daftar Saldo
Ada kalanya suatu kesalahan tidak menyebabkan daftar
saldo tidak seimbang. Kesalahan ini bisa jadi ditemukan ketika menyiapkan
daftar saldo atau ditunjukkan oleh saldo tidak biasa suatu akun. Ketika
kesalahan tersebut ditemukan, kesalahan harus dikoreksi. Jika kesalahan telah
dijurnal dan dipindahbukukan ke buku besar, jurnal koreksi (correcting journal
entry) harus dibuat.
2.3
Persamaan
Dasar Akuntansi
Persamaan dasar
akuntansi merupakan hubungan antara harta, utang dan modal yang dimiliki oleh
perusahaan. Persamaan dasar akuntansi digunakan sebagai dasar pencatatan system
akuntansi, artinya setiap transaksi yang terjadi harus dicatat dalam dua aspek.
Transaksi yang merubah aktiva di imbangi perusahaan pada kewajiban. Jadi
persamaan dasar akuntansi adalah keseimbangan antara sisi kiri (aktiva) dan
sisi kanan (pasiva), perubahan yang timbul akibat adanya transaksi keuangan
keseimbangan akan selalu di pertahankan.
2.3.1
Rumus dasar dari Persamaan Dasar Akuntansi
Harta = Utang + Modal
Rumusan diatas dapat diartikan bahwa Jumlah Harta
harus sama dengan Jumlah Utang ditambah dengan jumlah Modal.
Bila rumus dasar di atas diuraikan lebih detail lagi
sesuai dengan kelompok akun, maka rumus Persamaan Dasar Akuntansi bisa di
tuliskan sebagai berikut :
Harta = Utang + Modal + Pendapatan – Beban
Arti dari rumusan yang lebih detail ini bisa
disimpulkan bahwa Pendapatan akan menambah jumlah modal sedangan
Beban akan mengurangi jumlah Modal.
Format Persamaan Dasar Akuntansi dapat dibuatkan tabel
sebagai berikut :
TGL
|
HARTA
|
KEWAJIBAN + MODAL
|
Ket.
|
|||||
Kas
|
Piutang
|
Perlengkapan
|
Peralatan
|
(Akum. Peny)
|
Hutang
|
Modal Tn Abu
|